11/05/2011

Kisah Pahlawan Cinta

kisah pahlawan cinta

Berdasarkan kisah nyata Aksi pahlawan cinta dadakan !,yang membuat calon mertua bangga.

"sudah jam 9.30 malam,saatnya untuk berpamitan" ucapku.
Tiba-tiba,teriakan itu terdengar lantang dari sebuah ruangan rumah pacarku.

Tidak disangka,semua ini bisa terjadi.Padahal,aku hanya berniat untuk melepas rasa rindu,pada seorang gadis berparas cantik,berambut panjang dan lurus bagaikan model iklan shampo ,yang telah mencuri hatiku.

Sudah hampir 3 bulan lamanya,aku hidup dalam perantaunku di Ibukota.selama itu juga aku tidak bertemu dengan Yuli,gadis desa yang membuatku merasakan betapa indahnya cinta.Hanya dengan handphone jadul,aku bisa berkomunikasi dengan dia.yah cuma mengobrol lewat telepon dan smsan.

Betapa beruntungnya aku,bisa mendapatkan cinta si bunga desa.Sementara aku,hanya seorang pemuda miskin bertampang standar yang tidak punya apapun untuk diandalkan.

Baru tadi malam aku sampai dirumah,belum juga hilang rasa lelah !,dan kantuk akibat perjalanan pulang naik bus penuh penumpang dari sore sampai malam.Tapi,rasa rindu itu memberikan semangat dan kekuatan baru dalam batinku,sehingga pagi-pagi sekali aku langsung bertandang kerumah udin,sahabat baiku,yang kebetulan rumahnya hanya berjarak beberapa meter dari rumahku.

"Assalamu'alaikum,Assalamu'alaikum" aku ucapkan,tepat didepan pintu rumahnya."Wa'alaikumsalam" pak karjo/ayah udin menyaut dari dalam rumah,dan sebentar kemudian membukakan pintu rumahnya."eh mukhlis,silakan masuk"lanjut pak karjo."udinnya ada pak" aku bertanya,"ada-ada,sebentar bapak panggil"pak karjo menjawab lalu kemudian masuk untuk memanggil udin.

"hai klis !,apa kabar,kapan pulang" udin menyapaku sambil mengulurkan tangannya.sambil berjabat tangan aku jawab "Allhamdulillah baik,baru tadi malam aku sampai".Setelah ngobrol dan bercanda cukup lama,aku meminta udin untuk menemaniku main ke rumah yuli nanti malam.

Setelah pulang dari rumah udin,aku langsung melakukan persiapan untuk acara nanti malam.
Tidak lupa juga,kado kejutan buat kekasihku tercinta.
"oh,yuli kekasihku !,tunggu kedatanganku" ucapku ,sambil menatap bayanganku dalam cermin.

Waktunya sudah tiba,Tepat jam 7.05 malam,kami langsung meluncur kerumah yuli yang jaraknya sekitar 2 kilometer,dengan menggunakan motor bebek si udin,karena aku sendiri belum punya cukup uang untuk membeli motor.karena itulah aku mengajak udin.kurang lebih 10 menit kemudian kami sampai didepan rumah yuli ,yang kebetulan sedang duduk-duduk bersama ibunya di teras.

kami langsung turun dan mengucapkan "Assalamu'alaikum","Wa'alaikumsalam,eh nak mukhlis ! Mari silahkan duduk" ibu sari menjawab."untung pak imron ada didalam,kalau tau aku disini bisa berabe",ucapku dalam hati.setelah berbincang sepatah dua patah kata ibu sari masuk meninggalkan kami bertiga.

Tidak terasa sudah dua jam lebih kami disini,"sudah jam 9.30 malam,saatnya untuk berpamitan !,ngga enak kalau kemalaman"ucapku dalam hati.Tetapi,sebelum sempat mengutarakan maksudku untuk berpamitan,tiba-tiba terdengar teriakan minta tolong dari dalam rumah yuli."Tolong,tolong,tolong,kebakaran,kebakaran",tanpa pikir panjang kami bertiga masuk untuk memastikan keadaan.

Asap mengepul tebal dari sebuah ruangan yang ternyata adalah kamar orang tua yuli.Semua orang,termasuk Aku dan udin terdiam sesaat,melihat kobaran api yang sudah cukup besar.untunglah aku cepat tersadar dan bergegas mengajak udin mencari air untuk memadamkan api yang telah menghabiskan hampir separuh ranjang di kamar itu.

Dengan dibantu udin,tidak lama Api dapat di padamkan,semua orang mulai kembali tersadar akan apa yang sudah terjadi."Teterima kasih,nak mukhlis !" kata ibu sari,"kalau tidak ada nak mukhlis dan udin,entah apa yang akan terjadi" lanjut pak imron,ayah yuli."Ah,tidak apa-apa pak" sambil garuk-garuk kepala aku dan udin menjawab serempak.

keadaan sudah tenang,kamipun berpamitan pulang Dengan kebanggaan Menjadi "pahlawan dadakan",
Karena dengan adanya kebakaran itulah,yang sekarang membuat pak imron mengijinkan putrinya berhubungan dengan aku.

Setelah satu minggu dirumah,dan tidak lupa berpamitan pada kekasihku tercinta,akupun kembali pergi ke ibukota untuk mengadu nasib disana.