10/05/2011

Ksatria Tanah Suci

Ini adalah cerpen saya yang pertama sobat penulis:
cerpen ksatria tanah suci


Ditengah keasyikan melepas rindu pada tunanganku dian,di sebuah kafe ibukota.perhatianku beralih pada seorang pria misterius yang berperawakan gagah tinggi dengan pakaian serba hitam dan tertutup.sambil membawa sebuah kantong plastik yang juga berwarna hitam !.

"hai,ngomong dong !,katanya rindu berat."cetus gadis yang berambut panjang lurus dengan wajah mirip artis india yang ada didepanku.

"kamu lagi ngeliatin apa sich ?" lanjutnya,sambil melihat sekitar dengan matanya yang begitu tajam menawan.

"ngnggapapa" jawabku sambil mengusap rambutku yang gondrong tak terurus.

"kalo gitu,lanjutin donk ceritanya ?" lanjut dian sambil meraih tanganku yang kasar dengan tangannya yang begitu halus terasa.

"oke !" jawabku,lalu meneruskan cerita tentang semua pengalaman yang aku dapat dari tanah suci mekkah, selama kurang lebih 5 tahun.

tidak terasa sudah satu jam kami disini sejak masuk jam 7 sore tadi.pengunjungpun mulai berdatangan memenuhi semua tempat yang di sediakan.
mereka kebanyakan adalah warga negara asing yang sedang berlibur atau ada urusan bisnis,aku juga tidak tahu pasti .

Ditengah keramaian,tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundakku dari belakang,sambil bertanya "kamu ardi bukan,apa kabar ?".
"baik" jawabku singkat,sambil menoleh dan memperhatikan sesosok pria berperawakan sedang dan memiliki wajah seperti seorang artis terkenal.
"aaarman,kamu arman kan ?" lanjutku bertanya.

"iya ardi temanku" jawabnya
"bagaimana,ada kasus apa nih pak komandan" aku bartanya kepada arman yang merupakan seorang anggota penegak hukum.

"pengeboman,koruptor,narkoba,teroris,dan masih banyak lagi" arman menjawab

Belum sempat aku melanjutkan pertanyaanku,tiba-tiba pria misterius yang sejak tadi terus menjaga kantong plastiknya seperti menjaga permata,terlihat begitu gelisah dan menarik perhatian arman.
Sambil kembali menepuk bahuku dan tanpa mengucapkan sepatah kata,arman lalu mendekati pria itu.

Kubiarkan dia pergi begitu saja,sementara aku melanjutkan obrolanku dengan dian.
Sambil melihat apa yang akan dilakukan arman kepada pria misterius yang duduk disebelah tenpat kami.

Baru sekitar satu menit,kegaduhanpun terpicu oleh arman yang berteriak "semua orang keluar,ada bom".

Dan tanpa fikir panjang,aku memegang tangan dini dan mengajaknya cepat-cepat keluar dari kafe.

Belum sempat kami sampai diluar kafe,aku melihat arman yang nampak kewalahan sedang bergumul berusaha menangkap pria pembawa bom tersebut.
"Arman perlu bantuan" aku berkata dalam hati.

kamipun berhasil keluar,setelah meyakinkan dini. lantas aku masuk kembali untuk membantu arman meringkus pria misterius itu.

Tebakanku tidak salah,arman butuh bantuan untuk meringkus pria itu.dengan berbekal ilmu beladiri yang masih terus kutekuni,akupun berusaha melumpuhkan pria itu,sembari menyuruh arman yang juga mempunyai keahlian khusus dalam menjinakan bom,untuk menjinakkan bom yang dibawa pria misterius yang sekarang sedang kuhadapi.

Akhirnya aku dapat melumpuhkannya,dan armanpun berhasil menjinakkan bomnya.
Sambil sedikit tersenyum membanggakan diri,arman berkata "ternyata,ada juga ksatria dari tanah suci".lalu Kamipun tertawa.

bantuanpun datang,polisi menangkap pria itu.
Dan bom yang sudah berhasil dijinakkan armanpun di bawa sebagai barang bukti.

Setelah keadaan tenang,kamipun pulang dan bersyukur sudah terhindar dari malapetaka yang mengerikan.ang dan bersyukur sudah terhindar dari malapetaka yang mengerikan.